Senin, 31 Agustus 2009

Terserah pada bumi

Ketika itu pagi seharusnya telah menjelang
namun matahari seakan enggan bertandang menyapa
dan langit masih berselimut mendung.....
bgitu kelabu

kemana....kemana cahaya itu
mengapa belum datang juga....meski ini daun jendela telah menganga
menegadah menanti sinarnya
dan langit masih berselimut mendung.....
begitu kelabu

apa mesti harus berhardik dan bersekutu dengan sengketa
hingga akhirnya akan datang cahaya sebagai pencerah pagi
sementara hari yang ini begitu damai tiada juga berdatangan cahaya
dan langit masih tetap berselimut mendung......
bgitu kelabu

lalu......

sesaat datanglah cahaya
mengambang malu-malu menggeser lelah sang mendung
bercengkrama dengan cacian diwaktu fajar tadi
bersenda bersama lantunan doa di saat subuh tadi
dan mendung......mulai bebrberai karenanya

sesaat aku berkesiap menghadang hari ini penuh mimpi
lalu aku melangkahi mimpi mimpi itu dengan pengharapan pasti
dan..........
Begitu menderu hujan mendatangi aku

dengan kuyup ku hempaskan jengah ini
dengan kuyup ku geraikan mimpi dan pengharapan tadi
dengan doa aku melangkah lagi
kemudian.......
Kepada Bumi aku berserah
kemanakah hari ini akan berakhir.




Sidoarjo,30 agustus 2009
03.35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar